Minggu, 15 Januari 2012

[One-Shoot] Love Request


Annyeong.. huahh..sekarang kita kembali ke fanfic YoonHae…our beloved couple..

Sepertinya author sudah kehilangan inspirasi lagi,, tapi masih pengen terus buat fanfic..yahh ini lah hasilnya yang bisa author buat..aku harap tidak mengecewakan.. dan siapkan tempat senyaman mungkin karena fanfic ini cukup panjang..

Let’s read Yoonaders ^^

~~~0o0o0o0~~~
Im Yoona, seorang wanita ceria dan polos, harinya selalu di lewatinya dengan senyuman. Apalagi bila bertemu dengan sang pujaan hati, Lee Donghae, lelaki tampan dan cuek dengan hati sedingin es mampu merenggut hati Yoona. Eittss,, tapi Donghae dan Yoona bukanlah sepasang kekasih, Yoona sangat sangat sangat menyukai, memperhatikan Donghae dan ingin selalu berada di samping namja itu, dan Donghae tahu akan hal itu, Donghae tahu kalau Yoona menyukainya karena Yoona selalu menunjukkan rasa sayangnya dan kekaguman itu pada Donghae, tapi Donghae selalu mengabaikan Yoona dan bersikap biasanya saja, terkadang jika sedang sensitif Yoona sering kena marah dari Donghae karena selalu mengikutinya, tapi Yoona tetap tak menyerah, Yoona hanya ingin berada di samping Donghae.


“oppa…Lee Donghae oppa.. tunggu aku..” pinta Yoona yang masih berusaha sekuat tenaga mengejar langkah Donghae.

Donghae tak bergeming, tetap mempercepat langkahnya.

“oppa…”teriak Yoona lagi, dan akhirnya bisa menyamai langkah kaki namja itu.

“kenapa jalannya cepat sekali oppa ? apa kau sedang terburu-buru ??

“tidak, aku hanya bosan melihatmu tiap hari, jadi aku mempercepat langkahku agar kau tidak bisa mengejarku!” ucap Donghae ketus.

Yoona hanya tersenyum kecut mendengarnya. “tapi aku juga berhasil mengejarmu kan oppa ??”

“sudahlah..”

“oppa, kau mau kemana ??

“ke toilet, kau juga mau ikut ??

Yoona menggelengkan kepalanya.

“oppa, aku menunggumu di depan gerbang sekolah, kita pulang bersama
ya..” teriak Yoona dari kejauhan.


Lagi-lagi Donghae tak memperdulikannya, dia hanya berlari menjauh dari Yoona.

Yoona tetap tersenyum melihat tingkah Donghae yang selalu menjauh darinya, kakinya pun di langkahkan menuju gerbang sekolah, tempatnya untuk menunggu Donghae untuk pulang bersama. Walaupun dia tahu, harapan untuk pulang bersama Donghae baginya sangat tipis karena Donghae selalu melarikannya ketika pulang sekolah.

~~~0o0o0o0~~~

Donghae POV

Aku tahu dia seorang wanita baik hati, polos, pintar, juga cantik, bahkan sangat cantik, perhatian dan sangat sangat menyukaiku. Aku tahu semua hal itu, tentu saja karena dia selalu menyatakan rasa sukanya itu secara terang-terangan padaku.

Tapi masalahnya, dia tidak bisa sepenuhnya mengerti rasa suka itu. Dia terlalu memberikan perhatian yang teramat berlebihan padaku. Hampir setiap jam dia selalu menghubungiku dan menanyakan keadaanku, padahal kami sama sekali tidak mempunyai hubungan special. Hanya dia yang menyukaiku, dan akuu ?? sampai sekarang aku belum merasakannya.

Terkadang aku bosan padanya,selalu mempermainkannya, mengerjainya, membodohinya, tetapi tetap saja dia tidak bosan dan selalu mengangguku. Aku sudah berusaha semampuku menghindarinya, tetapi tetap sja dia bisa menemukanku. Sampai akhirnya aku menyerah, semua yang kulakukan sia-sia, kubiarkan semua berjalan apa adanya sampai dia sendiri yang bosan selalu mengikutiku.

Dan sekarang, aku harus rela lagi pulang bersamanya, mendengarkan ceritanya yang sangat membosankan sepanjang jalan.


“Donghae-ah….” Kudengar suara Eunhyuk memanggilku. “kau mau kemana ?” tanyanya

“aku mau pulang, dan kau ??”

“aku juga..”

“baiklah, kita pulang bersama” kataku kemudian merangkul pundak sahabat baikku itu.


Sampai di depan gerbang, kulihat Yoona sedang sendiri menungguku. Saat melihatku dia tersenyum, tapi aku membalasnya hanya dengan tatapan rasa tak senang.

“woahhh,, lihatlah.. peri cantikmu itu sepertinya tengah menunggumu pulang Donghae-ah” seru Eunhyuk ketika melihat Yoona yang tengah berjalan ke arahku.

“sudahah Eunhyuk-ah, lebih baik kita cepat pergi dari sini”.


Tapi baru saja akan mengambil ancang-ancang melarikan diri dari Yoona, dia sudah berdiri tepat disampingku.

“opppaaaaa…”teriaknya di telingaku.

“Yoona, sebaiknya kau pulang saja sendiri, aku akan pulang bersama Eunhyuk”

“benarkah ?? heuhh padahal aku sudah menunggumu disini dan bersemangat akan pulang bersamamu hari ini” raut wajahnya tiba-tiba kusut.

“hum..bagaimana kalau kita pulang bertiga saja ?” usul Yoona.

“aku sih terserah Donghae..”jawab Eunhyuk

Author POV

Donghae mendengus kesal dan akhirnya setuju untuk pulang bertiga. Karena jarak rumah Donghae tak terlalu jauh dari kamus mereka pun memutuskan untuk berjalan kaki. Akal Donghae tidak berhenti begitu saja, Donghae kemudian mempercepat langkahnya dan menyuruh Eunhyuk juga ikut  mempercepat langkahnya. Akhirnya, Yoona pun jalan terbelakang sendiri.

Tak mereka duga, hari itu turun hujan yang cukup deras. Yoona yang selalu sedia payung di tasnya pun mengeluarkan payung itu dan segera berlari keil mengejar Donghae dan Eunhyuk untuk bersama menggunakan payung itu.


“oppa….gunakan payung ini…” uacp Yoona seraya memberikan payung itu pada Donghae.

Donghae mengambil payung itu tapi hanya menggunakan untuk dirinya sendiri dan Eunhyuk, tidak memberikan sedikit tempat pun untuk Yoona.

 
“oppa…aku tidak mendapat bagian dari payung itu,  lihatlah bajuku sudah basah…”rengek Yoona.

“yaaa !! kalau aku memberikanmu bagian dari payung ini aku yang akan basah kuyup Im Yoona!!! siapa suruh kau membawa payung yang kecil..”Donghae balik mengomeli Yoona

“tapi kan oppa,,,,”

“sudahlah..”sela Donghae, “jika memang kau tak ikhlas memberikan payung ini, lebih baik ambil saja payung ini !” Donghae menyodorkan kembali payung itu untuk Yoona.


“aniyo..tidak perlu oppa..sepertinya oppa yang lebih membutuhkannya..”tolak Yoona.

Dia pun kembali berjalan seorang diri di belakang Donghae dan Eunhyuk di tengah luapan hujan deras yang turun saat itu.

Tak sekalipun Donghae menoleh kearah Yoona yang tengah kedinginan di belakangnya, sampai tinggal mereka berdua di depan rumah Donghae.


“ini payungmu…lain kali bawalah payung yang lebih besar..” ucap Donghae, sama sekali bukan ucapan yang di harapkan Yoona, yaitu ia ingin Donghae mengucapkan terima kasih dengan senyuman padanya.

Perlahan Yoona meraih payung itu dari tangan Donghae.

“oppa, apa kau tidak membiarkan aku masuk ke rumahmu ?? oppa kan lihat aku basah kuyup seperti ini” pinta Yoona

“andwe ! enak saja kau mau masuk ke rumahku..”

“oppa.. aku sudah sangat kedinginan,,dan tak sanggup lagi berdiri lebih lama disini,, bagaimana kalau aku tiba-tiba pingsan ?? kemudian sakit parah lalu meninggal ?? bisa-bisa keluargaku akan menuntutmu ke penjara oppa..”


Donghae sedikit terkejut mendengar pernyataan Yoona, kemudian sejenak berfikir.

“ayolah oppa........”pinta Yoona lagi.

“baiklah…tapi awas saja kau kalau berani menyentuh barang-barangku !!”

Yoona dengan senangnya masuk kerumah Donghae.

“huahh..rumahmu benar-benar luas dan bersih oppa…”seru Yoona saat pertama masuk ke ruang tamu, tak cukup hanya disitu, kakinya pun dilangkahkannya menuju ke ruangan lain.
 
“yaa…Im Yoona, kau mau kemana ?? aku hanya mengizinkanmu masuk ke ruang tamu !!” teriak Donghae kesal melihat tingkah Yoona, tapi Yoona tak menghiraukannya.

“hwaaa…kapan yah aku bisa menjadi Nyonya Lee dan menjadi istri dari tuan rumah ini ??” gumam Yoona.

“yaa… jangan menghayal terlalu tinggi, Im Yoona ! tak semudah itu kau bisa menjadi Nyonya Lee !! jadi berhentilah berharap !!”

Yoona hanya tersenyum pelan mendengar jawaban Donghae, tapi kemudian pandangannya beralih pada sesuatu yang menarik perhatiannya. Rasa penasarannya membuatnya melangkah mendekati seseorang yang tengah berada di balkon rumah itu.


Seorang pria yang tengah tertidur sambil duduk di atas sebuah kursi roda, perlahan di perhatikannya wajah namja itu.

“dia sangat putih dan tampan…” gumam Yoona pelan.

Namja itu perlahan membuka matanya, dan memperhatikan Yoona.

“kau siapa ?” ucapnya

Yoona tersenyum kemudian mengulurkan tangannya pada namja itu.

“perkenalkan, namaku Im Yoona..”

“Kim Kibum imnida..” jawabnya.

“apa kau adik dari Donghae oppa ?”

Namja bernama Kibum itu mengangguk, “lebih tepatnya adik angkat, apa kau datang bersama Donghae hyung ??”

“ ne..”

“apa kau kekasihnya ??”

Yoona tersenyum malu, “bukan, aku adalah calon istri Donghae oppa”

“mwo benarkah ???” Kibum terlihat terkejut.

“hehe, aniyo…aku hanya bercanda, walaupun aku sangat mengharapkan hal itu”

Kibum tertawa melihat pernyataan polos Yoona.

Baru saja mereka mulai akrab berbincang satu sama lain,tiba-tiba Donghae datang di antara mereka. “Yoona, apa yang kau lakukan disini ?”

“oh Donghae oppa, aku baru saja berkenalan dengan calon saudara iparku, Kibum” Yoona senyum cengengesan.

“jangan pernah berkata hal yang tidak mungkin terjadi Im Yoona!” kesal Donghae

“wae oppa ?? apa kau tidak mau jadi suamiku ??”

“sudahlah, aku tidak mau membicarakan hal bodoh itu. Lebih baik sekarang kau pulang, hujan sudah berhenti” Donghae menarik pergelnagan tangan Yoona untuk segera meninggalkan tempat itu.
 
“tunggu dulu oppa, aku harus berpamitan dengan Kibum” Yoona lalu berpamitan dan membungkuk 90 derajat pada namja yang baru di kenalnya itu.

“senang bertemu denganmu hari ini Kibum oppa, aku harap kita bisa bertemu lagi, Annyeong”

Beberapa menit kemudian, Yoona sudah sampai di depan gerbang rumah Donghae.

“oppa, hari ini sangat menyenangkan, gomawo oppa..” Yoona melambaikan tangannya pada Donghae. Tapi Donghae tak meghiraukannya dan langsung menutup pintu gerbang rumahnya tanpa melihat Yoona dan membalas lambaian tangan gadis itu.
 
Yoona hanya tersenyum lemah melihat tingkah Donghae yang selalu sama dengannya.

“oppa, begitu tidak sukanya kah kau padaku sampai membalas lambaian tanganku pun kau tidak bisa??” ucap Yoona dalam hati.

~~~0o0o0o0~~~
Pagi di kampus, tampak Yoona yang tengan duduk di salah satu bangku sepanjang koridor kampus itu yang tak jauh dari kelas Donghae berada. Seharian kemarin bersama Donghae tak menyurutkan semangat Yoona yang selalu ingin berada di samping lelaki itu. Di tunggu namja itu hampir satu jam, tapi Donghae belum juga menampakkan wajahnya.

“tumben sekali Donghae oppa datangnya lama, apa dia tak datang kampus hari ini ?gumam Yoona pada dirinya sendiri.

Tak berselang lama, Eunhyuk sahabat Donghae baru saja datang. Yoona lalu menghampiri namja itu.

“Eunhyuk oppa” panggilnya

“apa Donghae oppa tidak datang sekolah hari ini ??  aku sudah menunggunya hampir satu jam disini, tapi dia belum juga muncul”

“kau tidak tahu ?? Donghae hari ini tak masuk sekolah, dia sedang sakit” jelas Eunhyuk.

“mwo ? sakit ??”

“dia sakit apa, oppa ??

“molla, dia hanya bilang begitu padaku, kau punya nomor telepon Donghae kan ? kenapa kau tidak meneleponnya saja ?

Yoona sontak menepuk jidatnya “aigoo, benar juga. Kenapa tidak terpikirkan olehku, baiklah aku telepon Donghae oppa sekarang, gomawo Hyukkie oppa”

Yoona lalu menekan tombol 1 pada handphone miliknya. Segera di hubunginya namja itu.

“yeobeseyeo Donghae oppa ??” sapa Yoona dari telepon.

“waeyeoo ??” jawab Donghae ketus.

“kenapa oppa tidak datang kampus ? oppa sakit ? sakit oppa ?? sudah minum obat ? apa aku harus datang menjengukmu?”Tanya Yoona beruntun.

“yaaa !! tak bisakah kau bertanya satu persatu ? kau membuat kepalaku tambah pusing !”

“hehe, mianhe oppa. Aku hanya terlalu khawatir, biasalah bawaan calon istri !”

“ya Im Yoona ! berhentilah berharap! Sudahlah aku bosan bicara denganmu !” Donghae langsung menutup sambungan teleponnya. Yoona hanya menatap kesal karena teleponnya langsung di putuskan.

“huh oppa ? tak bisakah kau bicara lebih lembut padaku ?aku hanya ingin mengetahui keadaanmu” gumam Yoona dalam hati.

~~~0o0o0o0~~~
Di tempat lain, Donghae masih berbaring lemas di tempat tidurnya. Air hujan yang mengenainya hari sebelumnya membuat tubuhnya sedikit panas dan pusing, apalagi di tambah setelah menerima telepon dari Yoona, membuat kepalanya semakin pusing.

“huh, kalau saja aku kemarin tidak pulang bersama gadis aneh itu, mungkin sekarang aku tidak akan sakit” keluh Donghae.

Tak berapa lama, adik satu-satunya, Kibum datang menemuinya.

“hyung, kau sudah minum obat ?” Tanyanya

“aniyo, aku lupa membelinya. Lagipula aku hanya demam biasa, isirahat saja sudah cukup” jawab Donghae
“ baiklah kalau begitu, lebih baik hyung sekarang istirahat”

Donghae mengangguk kemudian perlahan menutup matanya untuk sejenak istirahat. Tapi belum sampai semenit Donghae terlelap, tiba-tiba suara bel rumah itu berbunyi.

“aigoo, siapa yang sudah datang pagi-pagi begini ?” kesal Donghae.

“biarkan saja aku yang buka pintunya hyung” Kibum kemudian menggiring kursi rodanya dengan tangannya sendiri.

“annyeong haseyeo…” sapa seseorang di balik pintu itu.

“oh, kau Yoona kan ??”

“benar oppa, senang sekali kau masih mengingatku dan bertemu lagi denganmu, bagaimana keadaanmu oppa ?”

“baik, kenapa pagi-pagi kau sudah datang kesini ??”

“aku ingin bertemu dengan calon suamiku,, uppss..maksudku Donghae oppa..katanya dia sakit, aku ingin menjenguknya”

“dia ada di kamar” Kibum kemudian mengantar Yoona menuju kamar Donghae.

“Donghae oppa…..” seru Yoona saat melihat Donghae yang tengah terbaring. Donghae pun kembali membuka matanya melihat kedatangan Yoona.

“yaa..kenapa kau bisa ada disini ?” ucap Donghae dengan nada yang cukup tinggi

“oppa, bicaralah pelan sedikit, kau kan sedang sakit. Aku datang melihat keadaanmu oppa”

“aku tak butuh kedatanganmu, kau hanya membuat kepalaku tambah sakit tau!” ketus Donghae

“mian oppa, aku tak bermaksud membuatmu tambah sakit. Aku hanya ingin melihatmu dan membawakan obat dan beberapa buah segar untukmu” Yoona perlahan mendekati Donghae dan meletakan bingkisan yang di bawanya di meja dekat tempat tidur.

“aku sudah bilang, aku tidak membutuhkan semua ini” Donghae yang saat itu tidak bisa mengontrol emosinya langsung membuang semua bingkisan yang di bawa Yoona.

“Donghae hyung…” Kibum terkejut melihat tingkah hyungnya yang sudah berlebihan pada Yoona. Apalagi Yoona, hanya bisa berdiri mematung tak menyangka perbuatan oppa yang selalu menjadi idolanya.

“oppa…” ucap Yoona bergetar.

“hyung, bersikaplah lebih sopan pada Yoona. Kalau kau tidak suka, apa susahnya untuk mengatakannya, jangan membuangnya seperti ini !”

“aku tidak suka dia datang kesini, dan kau Im Yoona, lebih baik pergi dari sini!”

Dengan sekuat tenaga di tahannya air matanya agar tidak tumpah di tempat itu.

“kau membuatku kecewa oppa” Yoona pun berlari dari tempat itu. Ingin Kibum mengejar gadis itu, tapi keterbatasannya membuat dia mengurungkan niatnya.

“apa yang baru saja kau lakukan pasti sangat membuatnya kecewa, hyung. Yoona pasti sangat sedih”

Perasaan bersalah mulai timbul di benak Donghae. Apalagi ketika ia sempat melihat Yoona menjatuhkan air matanya, itu adalah pertama kalinya dia melihat gadis itu menangis. Padahal selama ini dia sadar kalau dia selalu berbuat kasar dengan Yoona, tetapi gadis itu tetap sabar dan tersenyum.

“apa aku terlalu keterlaluan ?” benak Donghae

“kau harus meminta maaf pada Yoona, hyung” ucap Kibum lalu kemudian pergi meninggalkan Donghae sendiri.

~~~0o0o0o0~~~
“kenapa Donghae oppa selalu kasar padaku ?? mengapa semua yang ku lakukan selalu salah dimatanya ? oppa, kenapa begitu sulit untukku masuk ke dalam hatimu ?? sudah tak adakah ruang di hatimu lagi untukku ?” perlahan-lahan air mata Yoona jatuh ketika mengingat sesosok namja yang selalu memenuhi hatinya.

“ aku sangat sangat menyukaimu oppa ! kenapa kau juga tidak bisa menyukaiku sedikitpun ? bahkan berada di dekatku pun kau tak suka. Apa yang harus ku lakukan ?? hati ini sangat kecewa denganmu oppa. Rasanya sudah cukup atas semua yang kau lakukan untukku !

~~~0o0o0o0~~~
Donghae masih membayangkan yang terjadi pagi hari tadi. Namun deringan bunyi i-phone nya membuyarkan semua bayangannya. Sebuah pesan singkat dari Yoona, dengan segera Donghae membukan pesan itu.

“oppa, jangan lupa minum obat. Semoga kau cepat sembuh. Good night oppa !” 

Donghae tersenyum tipis membaca pesan itu, “kukira dia beneran marah padaku” batinnya lalu perlahan menutup matanya.

Esoknya, Donghae sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Tak berapa lama, dirinya sudah berada di depan kelasnya. Dia sedikit terkejut karena pagi itu dia tidak melihat keberadaan Yoona yang selalu menunggunya di depan kelas.

Setelah berkutat hampir 2 jam dengan mata kuliahnya, akhirnya berakhir juga tanpa dirasa. Donghae sengaja berdiam lebih lama di kelasnya, karena dia tahu sudah kebiasaan Yoona yang pasti akan menuggunya di depan kelas sampai pelajarannya berakhir. Tapi, sampai 30 menit Donghae mununggu, Yoona juga tak muncul, “aisshh,, sebenarnya gadis aneh itu kemana ? tumben sekali dia tidak ada di depan kelas!!” batinnya.

Donghae pun memutuskan keluar kelas. Hampir setengah jam lamanya Donghae berkeliling kampus namun sosok Yoona tak juga di lihatnya. “apa dia tidak datang kampus hari ini ?” Namun dugaannya salah, baru berapa saat, Yoona melintas di depannya. Donghae pun mengalihkan pandangannya kea rah Yoona.

Tapi Yoona hanya berjalan dan langsung melewatinya tanpa menoleh sedikitpun kearahnya. Tak biasanya Yoona bersikap dingin seperti itu padanya, biasanya dia kalau melihat Donghae, Yoona akan kegirangan dan langsung merangkul Donghae. Tapi kali ini berbeda, bahkan tersenyum padanya pun tidak. “apa dia benar-benar marah ?” gumamnya.

~~~0o0o0o0~~~
Yoona POV

“yeah, kamu berhasil Im Yoona !” seruku pada diriku sendiri. Aku berhasil tidak menghiraukan Donghae oppa, walau rasanya cukup sulit, karena aku tak biasa melakukan hal ini. Wa….hari ini Donghae oppa sangat tampan, ingin sekali rasanya aku memeluknya dan menggandeng tangannya. Huh..andwe !! kau tidak boleh menyerah Im Yoona, ini baru sehari ! sehari ?? omona…bagaimana dengan hari-hari selanjutnya ?? jangan menyerah Im Yoona ! ini cara terbaik untuk melupakan Donghae oppa ! hwaiting !” ucap Yoona penuh semangat.

 ~~~0o0o0o0~~~

Aku melangkahkan kakiku berjalan tak tentu arah, yang jelas sedang tidak ingin berada di rumah, apalagi kamarku, disana sangat banyak foto Donghae oppa yang kutempelkan di dinding. Belum sempat aku membukanya. Saat aku mengangkat kepalaku, kulihat seseorang yang sedang kesulitan menggerakan kursi roda yang di gunakannya.

“gwenchana ??” tanyaku pada orang itu sesaat setelah memperbaiki kursi rodanya yang sedikit macet ketika itu.

Namja berkursi roda itu mengangkat kepalanya, “oh..Yoona ??” ucap namja itu yang ternyata Kibum

“Kibum oppa..tak menyangka bertemu denganmu disini”

“ na ddo..gomawo Yoona, kau sudah membantuku”

Yoona tersenyum, “ne oppa…ini sudah tugasku sebagai calon…………” Yoona tak melanjutkan kata-katanya

“wae ?? bukankah kau ingin mengatakan calon istri Donghae hyung ?? terka Kibum

Yoona menggeleng, “aniyo oppa…sudahlah jangan lagi bicara tentangnya..lebih baik sekarang kuantar kau pulang”

“tak usah Yoona, aku bisa pulang sendiri” tolak Kibum

“tapi oppa, kalau terjadi sesuatu dijalan denganmu nanti bagaimana ?? sudahlah, biar aku yang mengantarmu..lagipula rumah oppa kan tidak jauh dari sini”

Kibum pun mengangguk setuju..sambil bercerita, Yoona mendorong kursi roda Kibum sampai ke rumah namja itu.

“gomawo Yoona” ucap Kibum sesaat setelah mereka sampai di depan rumahnya.

“sama-sama oppa” jawab Yoona.

Belum berapa detik, Donghae tiba-tiba muncul di depan rumah itu, dan segera menghampiri Kibum.

“Bum-ah..kau darimana saja ? aku dari tadi mencarimu !” ucap Donghae

“mainhae hyung..tadi aku bosan di rumah, jadi aku jalan-jalan sebentar” jawab Kibum. Setelah memastikan keadaan Kibum baik saja, Donghae mengalihkan pandangannya pada Yoona yang datang bersama Kibum.

“ya….kenapa kau bisa ada disini ??”

“Yoona tadi yang menolongku Hyung” Kibum menjawab pertanyaan Donghae yang di tujukan untuk Yoona.

“baiklah..aku permisi pulang dulu..sampai bertemu lagi Kibum oppa, annyeong” Yoona pamit pulang dan melambaikan tangannya pada Kibum, tanpa menghiraukan Donghae yang ada di sampingnya.

“huh ! bahkan berpamitan padaku pun tidak !” batin Donghae sambil menunjukan wajah masamnya.

“Yoona itu wanita baik dan cantik. Aku heran, kenapa hyung bisa tidak jatuh cinta padanya” celoteh Kibum kemudian masuk perlahan ke rumah itu. Donghae hanya mendengus kesal mendengar ucapan Kibum kemudian mengikutinya masuk ke rumah itu.

Beberapa hari kemudian….

Donghae semakin kesal melihat tingkah Yoona yang selalu saja mengabaikannya. Jujur di hatinya yang paling dalam, ia juga turut merindukan rengekan manja Yoona, suaranya bahkan gandengan tangannya. Donghae benar-benar merasakan kehilangan sosok Yoona, apalagi di tambah sedikit rasa cemburu yang timbul di benaknya karena Yoona semakin dekat dengan Kibum.


“aishh…aku benar-benar frustasi !! kenapa aku terus memikirkannya ??!!” ucap Donghae tanpa sadar, mengagetkan sahabatnya Eunhyuk yang tengah duduk di sampingnya.

“yaa..ada apa denganmu, Hae-ah ??” Tanya Eunhyuk, tapi yang di tanya hanya terdiam tak menghiraukan ocehannya.

“Hae-ah..sepertinya beberapa hari belakangan aku melihatmu wajahmu selalu terlihat masam,, apa karena ditinggal si peri cantikmu itu ??”

Donghae hanya menghela napasnya berat, “sudahlah Hyuk-ah, jangan bicarakan lagi tentang yeoja itu!”

“wae ?? ya….jangan-jangan kau sudah mulai jatuh cinta padanya ??” goda Eunhyuk.

“hahaha,, mana mungkin aku jatuh cinta pada yeoja aneh seperti itu” Donghae mengelak.

“yaa !! siapa yang kau bilang yeoja aneh, Donghae oppa ??” suara Yoona tiba-tiba mengagetkan EunHae.

“kau….kenapa kau bisa ada disini ??”

“wae ?? salah aku ada disini..ini juga kampusku.. tapi tenanglah, aku tidak akan menganggumu lagi.” Ucap Yoona jutek

“lalu, untuk apa kau datang menemuiku disini ??

“hyaa….siapa bilang aku ingin menemuimu ?? aku disini untuk memberikan buku ini untuk Eunhyuk oppa, sama sekali tak ada urusannya dengamu” ucap Yoona seraya memberi sebuah pada Eunhyuk.

“gomawo Yoong-ah” balas Eunhyuk setelah menerima buku itu.

Yoona mengangguk, “baiklah, sebaiknya sekarang aku pergi. Sepertinya temanmu itu sudah tidak tahan melihatku” Yoona lalu beranjak pergi dari hadapan EunHae.

Donghae hanya memandangi Yoona yang berjalan semakin menjauh dari mereka.

@HaeBum House

Donghae berjalan semakin cepat memasuki rumahnya ketika ia mendengar suara tawa dari dalam rumahnya. Ia sedikit kaget ketika melihat Yoona dan Kibum sedang nonton film komedi sambil tertawa terpingkal-pingkal. Donghae sejenak melirik Yoona tapi kemudian juga berusaha mengabaikan wanita itu.


“ya…kenapa kalian berisik sekali ??”omel Donghae ketika mendengar tawa YoonBum semakin keras.

“mianhe hyung, tapi film ini terlalu lucu. Kami tidak bisa menahan tawa” ucap Kibum sambil terus tertawa.

“lagipula, kalau kau terganggu kenapa kau tidak pergi di kamarmu saja ??”Yoona menambahkan.

“yaa !! ini rumahku, jadi aku berhak nonton dimana saja !” sahut Donghae, tapi ucapannya itu di abaikan dengan Yoona dan Donghae karena mereka langsung melanjutkan nontonnya. Donghae kembali mendengus kesal.

“Yoong !! aku lapar..” tutur Kibum pada Yoona yang tengah nonton.

“ mau aku masakan sesuatu untukmu oppa ?” Tanya Yoona

Kibum mengangguk cepat, “ne. oppa ingin makan spaggethy”

“arasseo, tunggu sebentar ya oppa !”

Yoona pun berjalan menuju dapur untuk memasak, tapi langkahnya keburu terhenti ketika mendengar suara rengekan Donghae.

“yaa..!! Im Yoona ! siapa bilang kau boleh menggunakan dapurku ?”

“aishh..ini dapur Kibum oppa juga, dan Kibum oppa mengijinkanku untuk memasak disini” jelasYoona

“ya..tapikan…..” ucapan Donghae terputus karena Kibum langsung menyelanya.

“Hyung, biarkan Yoona memasak..lagipula apa kau tidak lapar ?? kalau sudah masak, kan kita bisa makan bersama”

“yaa…mana mungkin aku mau makan masakan gadis aneh itu !” tukas Donghae, tapi Yoona tak mempedulikannya dan tetap memasak.

Tak berapa lama kemudian Yoona telah selesai memasak.

“Hyung, kau benar-benar tak ingin makan ??

Donghae tetap bersikeras untuk tidak makan, padalah dia sendiri sudah tidak bisa menahan lapar di perutnya. Dia hanya ingin menjaga image nya di depan Yoona.

“sudahlah oppa, tak usah mengajaknya. Dia tidak ingin makan karena ada aku disini” ucap Yoona lalu memulai makannya. Donghae mendengar Yoona hanya memanyunkan bibirnya.


Setelah selesai makan, Kibum dan Yoona memilih untuk menghirup udara segar di balkon rumah itu. Karena rasa penasarannya, Donghae mengintip apa yang sedag di lakukan Yoona dan Kibum di tempat itu.

“sepertinya mereka tertidur” ucap Donghae. Kakinya pun perlahan di langkahkan mendekati Yoona yang tertidur di samping Kibum yang juga tertidur di atas kursi rodanya.

“aku sungguh tidak tahu kalau kau begitu marah padaku..aku hanya..sedikit menyesal” gumamnya pelan. Tak ingin membangunkan gadis itu.

Tangannya perlahan ingin menyentuh wajah gadis itu. “aku baru sadar kalau kau benar-benar cantik.. aku juga merindukan senyumanmu padaku” lanjutnya lagi. Tepat ketika tangannya akan menyentuh wajah Yoona, gadis itu tiba-tiba membuka matanya.

Menyadari hal itu, Donghae terkejut dan langsung lari terbirit-birit meninggalkan Yoona.


“huaammm” Yoona menguap, menyadari dirinya baru saja terbangun.

“wahh..sudah mulai sore..aku harus segera pulang” ucapnya, lalu dia dengan lembut membangunkan Kibum yang tengah tertidur di sampingnya.

“bum oppa…oppa…” ucap Yoona. Namja itu perlahan membuka matanya.

“hm..sepertinya kita tertidur disini” gumam Kibum.

“ne oppa.. sebaiknya aku segera pulang..ini sudah sore..sampai ketemu besok oppa”

Yoona melambaikan tangannya dan berbalik meninggalkan namja itu.

@night

Donghae belum bisa menutup matanya, mengingat kemesraan Kibum dan Yoona saat berada di rumahnya.

“aishh..sejak kapan mereka jadi sedekat itu ??” tuturnya kesal.

Dipandanginya ponsel miliknya, ingin dihubunginya Yoona dan menanyakan keadaannya, tapi ia terlalu gengsi untuk melakukan hal itu.

Tiba-tiba saja matanya terbuka lebar, ketika melihat nama Yoona memanggilnya. Donghae segera mengatur keadaan suaranya, membuatnya terasa normal seperti biasa.

“ yeobseyeo…” ucap namja itu lembut.

“hahaha…sejak kapan suaramu jadi selembut itu padaku ??” jawab Yoona dari seberangsana. Donghae baru menyadari suara begitu lembut dan langsung berubah jutek lagi.

“ya…….mau apalagi kau meneleponku ??” ucap Donghae dengan nada tinggi.

“aku hanya ingin mengetahui kabar Kibum oppa,”

“ya….!!! Kenapa kau menanyakan Kibum padaku ??

“kaukan hyungnya ! lagipula Kibum oppa juga tidak menggunakan ponsel. Bisakah kau memberikan teleponmu untuknya ??” pinta Yoona.

“Kibum sudah tidur !” jawabnya lagi-lagi jutek.

“hmm..baiklah..beritahu Kibum oppa besok aku akan menjemputnya untuk pergi jalan-jalan bersama”

“mwo ?? seharian tadi kau sudah bersamanya dan besok kau akan pergi bersamanya lagi ?? benar-benar sudahlah kelewatan!!

“aisshh..memangnya apa urusannya denganmu ?? sudahlah aku mau tidur!” Yoona langsung menutup teleponnya tanpa menunggu balasan dari Donghae.

“huahh !! tingkah gadis itu membuatku gila!!” Donghae mendengus kesal dan beberapa saat kemudian dia tertidur !”

~~~0o0o0o0~~~

Donghae berjalan mondar-mandir di depan teras rumahnya, menunggu kepulangan Kibum dan Yoona yang pergi sejak pagi tadi. Sesekali ia melirik jam tangannya, menghitung waktu berapa lama Yoona dan Kibum sudah pergi.

“aishh….kenapa mereka lama sekali ??” keluh Donghae sambil kembali melirik jam tangannya.

Tak sampai berapa menit, pintu gerbang rumah itu terbuka, dan tampaklah disana Yoona yang sedang mendorong kursi roda Kibum.

Donghae gelagapan dan panic, ia tidak ingin mereka berpikiran tida-tidak dengannya karena mondar-mandir tak jelas depan teras rumah. Ia langsung melesat ke belakang pintu rumah, sambil mengintip Yoona dan Kibum.


“nah oppa, sekarang kita sudah sampai!” seru Yoona.

Kibum mengangguk, “gomawo Yoona kau sudah menemaniku hari ini..”

“ne oppa, kalau begitu aku pulang dulu,” ucapnya sambil tersenyum pada Kibum.

Kibum membalas senyuman itu, tapi matanya kemudian melirik Donghae yang mengintip dari balik jendela.

“ah, Yoong tunggu” panggil Kibum sambil menahan tangan Yoona.

“wae oppa ??”

“sini, ada sesuatu yang harus kubisikan padamu..”

Yoona lalu mendekatkan telinga pada Kibum, dan tanpa di duga Kibum langsung mencium pipi Yoona. Yoona terkejut.

“oppa…” ucap Yoona terbata-bata.

“ini ucapan terima kasihku padamu, Yoong !”

Donghae mengepalkan tangannya, hatinya serasa terbakar melihat Kibum mencium Yoona.

“aishh..apa-apaan yang dilakukan Kibum ?? apa dia tidak tahu kalau Yoona hanya menyukaiku !!!” kesalnya..
 
Yoona kemudian mengangguk dan kembali tersenyum. “gwenchana oppa, aku pulang dulu..annyeong..”
 Yoona melambaikan tangannya sebelum berbalik meninggalkan Kibum
.
Kibum kemudian masuk ke dalam rumah.

“kau tak usah mengintip seperti itu, hyung..” celetuk Kibum. Donghae yang merasa persembunyiannya sudah diketahui langsung keluar dari balik jendela.

“kau marah aku mencium Yoona ??”

“iya marah..bahkan sangat marah !!” ucap Donghae dalam hatinya, tapi kemudian ia kembali berlagak santai, tak ingin perasaannya di ketahui Kibum, “aniyo..untuk apa aku marah!”

Kibum kemudian tertawa, “hyung..hyung..kenapa kau selalu membohongi perasaanmu, kau pasti sangat cemburu kan ??”

Donghae melototkan matanya menatap Kibum

“sudahlah, cepat kau kejar Yoona sana, jangan sampai aku berubah pikiran dan merebut Yoona darimu”

Tanpa pikir panjang lagi, Donghae langsung melesat berlari mengejar Yoona.


“Yoong..tunggu aku….” Teriak Donghae.

Yoona langsung menghentikan langkahnya, kemudian melihat namja yang tengah memanggil namanya, “Donghae oppa..” gumamnya..


Tak berapa lama, akhirnya Donghae sampai tepat di depan Yoona.

“ada apa ??” Tanya Yoona

“ada yang harus kukatakan padamu ??” ucap Donghae terengah-engah

“apa lagi ?? bukannya kau tak suka berbicara padaku ??” balas Yoona jutek

“tapi, Yoong” Donghae mencoba mendekati Yoona.

“jangan dekat-dekat denganku oppa, kau tak suka aku mendekatimu kan ??”

“Yoong…” kini donghae mencoba memegang tangan Yoona.

“tak usah pegang tanganku..dari dulu kau tidak suka aku menggandengmu..”

Donghae mulai frustasi karena Yoona belum memberikan kesempatan untuknya berbicara.

“jadi oppa lebih baik kita…….” Yoona mula berbicara lagi dan…


Chu~


Tanpa basa basi Donghae langsung mencium bibir Yoona, satu-satu cara agar menghentikan Yoona berbicara. Dan benar saja, Yoona langsung diam dan selama beberapa detik, akhirnya Donghae melepas ciumannya,

“Yoong….” Donghae mulai berbicara, “sebenarnya aku salah dan aku minta maaf untuk itu.. aku rasa aku benar-benar sudah gila... tapi satu hal yang perlu kau tahu aku benar-benar jatuh cinta padamu... dan aku baru menyadari hal itu saat kau mulai menjauh dariku.. aku hanya sudah terbiasa dengan dirimu, gandengan tanganmu, suaramu, semuanya yang ada pada dirimu dan aku tidak ingin kehilangan itu lagi…” ucap Donghae panjang lebar tapi Yoona hanya terus melototkan matanya membuat Donghae semakin kebingungan.


“Yoong, kau marah ???”

“mianhe Yoong..”

Yoona langsung memeluk Donghae, membuat namja itu menjadi sangat terkejut sekaligus senang karena kembali bisa merasakan dekapan hangat tangan Yoona.

“oppa, aku tidak mimpikan ?? yang kau katakan barusan benar kan ??”

Donghae tersenyum dan mengelus lembut kepala Yoona, “ne Yoona.. kau telah membuatku jatuh cinta padamu…”

“gomawo oppa..aku benar-benar sayang padamu..”

“nado, Yoong..”

“huah,,senangnya aku akan menjadi Nyonya Lee..” canda Yoona.

“aishh kau ini benar-benar..”

Keduanya lalu tersenyum, kemudian saling berpelukan lagi..

The End

gimana gimana ?? aishh..aku yakin ini tak cukup bagus.. baiklah, tapi aku tetap mengharapkan komentar kalian ^^
Don’t be silent reader..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar